Beberapa waktu yang lalu aku sempat membaca sebuah artikel yang mengatakan bahwa mulai tahun 2011, Uni Eropa akan melarang penjualan botol bayi yang mengandung Bisphenol A (BPA), pasalnya zat kimia tersebut berbahaya bagi kesehatan.Bahkan Perancis dan Denmark sudah melarang penjualan botol susu yang mengandung zat kimia tersebut. *trus Indonesia kapan ya, secara tegas akan mengatur tentang hal ini..*berharap secepatnya..
Sebagai seorang ibu ,pastinya aku khawatir dengan banyaknya botol susu yang beredar di pasaran, bahkan berdasarkan informasi yang sempet aku baca ada beberapa merek2 terkenal yang menjadi favorit ibu2 pun tidak lepas dari penggunaan BPA dalam produknya..
“BPA merupakan senyawa organik dengan 2 dua gugus fungsional fenol dalam strukturnya yang biasa digunakan sebagai bahan plastik polikarbonat , dalam strukturmolekulnya, ikatan antar BPA pada polimer plastik tidak stabil seiring waktu dan penggunaannya”
Isu mengenai bahaya botol susu atau alat2 makan lainnya yang mengandung Bisphenol A, bukan lagi sesuatu yang baru..aku dan suami sudah hampir 2 tahunan menyadari tentang hal ini..kami selalu concern melihat kode plastik yang biasanya terdapat di bagian bawah botol, pada bagian tengah gambar segitiga daur ulang biasanya ada angka tertentu sebagai kode plastik..atau kami juga tidak pernah menggunakan kembali botol kemasan air mineral untuk diisi ulang..karena bahan plastiknya tidak direkomendasikan untuk pemakaian berulang. Sekarang kekhawatiran kami bertambah seiring dengan kehadiran malaikat kecil kami.Setiap hari, ketika aku bekerja bayiku selalu minum ASIPku menggunakan botol susu. Di rumah ada beberapa botol susu bayi yang BPA-free dengan kode 5 di bagian bawah botol tapi ada juga botol dengan kode 2 bahkan 1 di bagian bawah botolnya..Untuk penggunaan botol dengan kode 2 dan 1 aku memang sangat khawatir..amankah???apalagi frekuensi pengunaan botol2 tersebut berulang dan pastinya dilakukan proses sterilisasi setiap hari pada pemanasan dengan suhu tertentu, selain itu pencucian menggunakan sikat yang kadang menggores badan botol2 tersebut..Dari beberapa artikel yang pernah aku baca pemanasan botol susu, pencucian botol susu akan melepaskan BPA dengan konsentrasi tertentu..Nah klo tiap hari dilakukan sterilisasi..cuci berulang..pastinya jumlah BPA yang dilepaskan dan masuk kedalam tubuh bayi kita bersama dengan susunya akan terakumulasi dan melewati ambang batas yang ditetapkan..MasyaAlloh..kok mengerikan ya..yang tadinya ngasih susu biar bayinya sehat..tapi kok ya tetap ada bahaya yang seringnya tidak kita sadari dan pahami.. Bahaya BPA untuk kesehatan antara lain menyebabkan kanker prostat, kanker payudara, obesitas, pubertas lebih awal, diabetes, dll *memang yang paling aman dan higienis ya mimik bunda langsung ya..nothing can compare deh..!!Ato mungkin lebih aman menggunakan botol kaca aja..tapi klo yang ini biasanya ibu2 males menggunkannya karena rentan pecah..
Dari sumber http://informasitips.com/bahaya-bisphenol-a-bpa-pada-botol-bayi berikut diuraikan proses yang biasa diperlakukan pada botol bayi dan konsentrasi BPA yang dilepaskannya dan tips untuk meminimalisir pelepasan BPA
- Botol bayi disterilkan dengan air berada di dalamnya, biasanya menggunakan microwave. Pada proses ini, botol bayi tersterilisasi bersamaan dengan air mendidih di dalamnya. Biasanya sterilisasi dengan cara ini memakan waktu 5 menit. Proses sterilisasi semacam ini akan menyebabkan lepasnya Bisphenol A dari botol bayi sebanyak 3-10 mikrogram/L. Konsentrasi Bisphenol A yang lepas dari botol bayi besarnya tergantung dari lamanya sterilisasi, semakin lama waktu sterilisasi semakin banyak Bisphenol A yang terlepas.
- Air dididihkan di luar botol (dengan cara mendidihkannya menggunakan panci selama 10 menit), kemudian air mendidih itu dituang ke dalam botol bayi. Proses semacam ini akan menyumbang Bisphenol A sebanyak 6 mikrogram/L.
- Konsentrasi lepasnya Bisphenol A tertinggi didapat dengan cara mendidihkan air di dalam botol, tetapi air tersebut telah dididihkan sebelumnya. Proses ini akan menyumbang Bisphenol A sebanyak lebih dari 100 mikrogram/L.
- Mencuci botol bayi menggunakan mesin pencuci piring (dishwasher) akan membebaskan Bisphenol A sebanyak kurang lebih 10 mikrogram/L
- Menyiapkan susu bayi dengan cara biasa juga turut menyumbangkan pelepasan Bisphenol A. Misalkan proses penyiapannya seperti ini, air dididihkan di dalam panci lalu dimasukkan ke dalam botol kemudian ditambahkan air minum biasa secukupnya. Proses ini menyumbang pelepasan Bisphenol A tidak lebih dari 0.5 mikrogram/L
Tips untuk meminimalisir pelepasan BPA pada botol susu bayi :
- Jangan memanaskan air di dalam botol polikarbonat untuk menyiapkan susu formula.
- Hindari mengisi air panas langsung ke dalam botol bayi (botol polikarbonat).
- Dalam mencuci botol bayi gunakan cairan sabun yang memang khusus diperuntukkan untuk peralatan bayi, jangan gunakan sembarang sabun karena cairan sabun yang keras akan memicu lepasnya Bisphenol A dari botol bayi.
- Gunakan air sabun hangat dan juga sponge dalam mencuci botol bayi, hal tersebut dapat mencegah pelepasan Bisphenol A. Jika anda ingin menggunakan sikat dalam mencuci, maka gunakanlah sikat yang halus agar gesekan yang terjadi dengan botol bayi ketika mencuci tidak sampai menyebabkan lepasnya Bisphenol A.
- Bilaslah botol bayi dengan sempurna setelah selesai dicuci, apabila perlu lakukan berulang kali.
- Hindari pemanasan susu di dalam botol polikarbonat pada suhu yang tinggi, karena suhu yang tinggi memudahkan terjadinya pelepasan Bisphenol A dari strktur dinding botol.
- Hindari penggunaan susu formula yang kemasannya menggunakan Bisphenol A sebagai liner epoksi (referensinya bisa anda lihat di http://www.ewg.org/reports/infantformula/).
- Hal yang paling aman adalah ganti botol bayi anda dengan botol bayi bebas Bisphenol A, saat ini sudah banyak yang menjual produk semacam ini. Biasanya botol tersebut terbuat dari polypropylene yang ditandai dengan nomor 5 didalam segitiga daur ulang pada bagian bawah botol
PETE atau PET (polyethylene terephthalate) biasa dipakai untuk botol plastik yang jernih/transparan/tembus pandang seperti botol air mineral, botol jus, dan hampir semua botol minuman lainnya.
Botol jenis PET/PETE ini direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? Bila terlalu sering dipakai, apalagi digunakan untuk menyimpan air hangat apalagi panas, akan mengakibatkan lapisan polimer pada botol tersebut akan meleleh dan mengeluarkan zat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker) dalam jangka panjang.
Jadi buat yang memakai botol bekas air mineral untuk didinginkan di kulkas, sebaiknya ganti botol2 tersebut jadi botol yang terbuat dari kaca.
KODE 2 (HDPE)
HDPE (high density polyethylene) memiliki sifat bahan yang lebih kuat, keras, buram dan lebih tahan terhadap suhu tinggi. Kode 2 ini biasa dipakai untuk botol susu yang berwarna putih susu, tupperware, galon air minum dan lain-lain.
HDPE merupakan salah satu bahan plastik yang aman untuk digunakan karena kemampuan untuk mencegah reaksi kimia antara kemasan plastik berbahan HDPE dengan makanan/minuman yang dikemasnya. Walaupun begitu, kode 2 ini juga direkomendasikan HANYA SEKALI PAKAI. Kenapa? karena pelepasan senyawa antimoni trioksida terus meningkat seiring waktu.
KODE 3 (PVC)
V atau PVC (polyvinyl chloride) adalah plastik yang paling sulit di daur ulang. Plastik ini bisa ditemukan pada plastik pembungkus (cling wrap), dan botol-botol. Kandungan dari PVC yaitu DEHA yang terdapat pada plastik pembungkus dapat bocor dan masuk ke makanan berminyak bila dipanaskan. Reaksi yang terjadi antara PVC dengan makanan yang dikemas dengan plastik ini berpotensi berbahaya untuk ginjal, hati dan berat badan
Sebaiknya kita mencari alternatif pembungkus makanan lain (bukan bertanda 3 dan V) seperti plastik yang terbuat dari polietilena atau bahan alami (daun pisang misalnya)
KODE 4 (LDPE)
LDPE (low density polyethylene) biasa dipakai untuk tempat makanan, plastik kemasan, dan botol-botol yang lembek. Barang-barang dengan kode 4 dapat di daur ulang dan baik untuk barang-barang yang memerlukan fleksibilitas tetapi kuat. Barang dengan kode 4 bisa dibilang tidak dapat di hancurkan tetapi tetap baik untuk tempat makanan karena sulit bereaksi secara kimiawi dengan makanan yang dikemas dengan bahan ini.
KODE 5 (PP)
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
KODE 6 ( PS )
PS (polystyrene) biasa dipakai sebagai bahan tempat makan styrofoam, tempat minum sekali pakai, dll. Bahan Polystyrene bisa membocorkan bahan styrine ke dalam makanan ketika makanan tersebut bersentuhan. Bahan Styrine berbahaya untuk kesehatan otak, mengganggu hormon estrogen pada wanita yang berakibat pada masalah reproduksi, dan sistem syaraf. Selain tempat makanan, styrine juga bisa didapatkan dari asap rokok, asap kendaraan dan bahan konstruksi gedung. Bahan ini harus dihindari dan banyak negara bagian di Amerika sudah melarang pemakaian tempat makanan berbahan styrofoam termasuk negara China.
KODE 7 (OTHER)
Untuk jenis plastik 7 Other ini ada 4 jenis, yaitu SAN (styrene acrylonitrile), ABS (acrylonitrile butadiene styrene), PC (polycarbonate) dan Nylon.
Other (biasanya polycarbonate) bisa didapatkan di tempat makanan dan minuman seperti botol minum olahraga, suku cadang mobil, alat-alat rumah tangga, komputer, alat-alat elektronik, dan plastik kemasan.. Polycarbonate bisa mengeluarkan bahan utamanya yaitu Bisphenol-A ke dalam makanan dan minuman yang berpotensi merusak sistem hormon. Hindari bahan plastik Polycarbonate.
Jadi mulai sekarang mulailah memperhatikan kode plastik sebelum membeli. Sebisa mungkin gunakan tempat makanan atau minuman dengan kode 4 atau kode 5 karena kode tersebut yang paling aman digunakan.
Sumber: http://widyaasriana.wordpress.com/2008/08/05/perhatikan-kode-plastik-mulai-sekarang/
Nah tinggal pinter2nya kita aja memilih botol susu untuk bayoi kita..Untuk merk botol susu yang BPA free dengan kode 5 aku punya yang merek MEDELA tapi memang ini harganya cenderung lebih mahal, trus referensi teman katanya merek Kiddy juga BPA free, pigeon mag-mag.yang laen2 juga mungkin ada tapi aku blm tahu..Kalo botol susu yang merek pigeon yang warnanya bening transparan ukuran 120mL itu tidak ada tanda segitiga daur ulang..cuma ada angka 2..dan yang ukuran 240 mL kodenya angka 1.. (untuk no 1 dan 2 memang cukup aman tapi hanya direkomendasikan untuk sekali pemakaian)
Yuk ah amati botol susu bayi kita..kalo perlu ganti dengan yang lebih aman..klalo perlu pake botol kaca lebih aman..
PP (polypropylene) adalah pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Karakteristiknya adalah transparan, tidak jernih atau berawan, dan cukup mengkilap. Polipropilen lebih kuat dan ringan dengan daya tembus uap yang rendah, ketahanan yang baik terhadap lemak, stabil terhadap suhu tinggi.
Jenis PP (polypropylene) ini adalah PILIHAN BAHAN PLASTIK TERBAIK, terutama untuk tempat makanan dan minuman seperti tempat menyimpan makanan, botol minum dan terpenting botol minum untuk bayi. Carilah dengan kode angka 5 bila membeli barang berbahan plastik untuk menyimpan kemasan berbagai makanan dan minuman.
thank u ibu , info ini sangat berguna…boleh kasih tahu cara mencuci botol susu yg aman juga agar mencegah pelepasan BPA? thanks a lot 🙂
sama2..mama faiz…
cool…langsung update nih mamanya zain. informasi ini sangat bermanfaat bwt kita semua, terutama ibu2 muda yg belum terlalu paham….
thx a lot